Ujian Nasional (UN), baik di tingkat SD, SMP maupun SMA,
seolah sepaket dengan isu-isu (fakta?) berikut: kecurangan, beredarnya kunci
jawaban, kesalahan teknis penilaian, dan hura-hura pasca pengumuman kelulusan.
Sampai kapan ini terus berulang? Tidak adakah mekanisme untuk menghentikannya?
Ujian Integritas
Sudah menjadi rahasia umum, pelaksanaan UN mempertaruhkan
integritas para siswa, guru, kepala sekolah dan bahkan pengambil kebijakan di
Dinas Pendidikan. Pasti, setiap sekolah memiliki target kelulusan 100 persen.
Target itu turun-temurun dari pundak kepala daerah, ke Dinas Pendidikan, ke
kepala sekolah, ke guru lantas ke siswa.
Target lulus ini, menyangkut jabatan, nama baik daerah
dan sekolah bersangkutan. Prestasi kelulusan menjadi salah satu parameter
sekolah dalam penerimaan siswa tahun ajaran baru. Label sebagai sekolah yang
sukses meluluskan anak didiknya akan menaikkan taraf gengsi. Itu artinya berkah
berupa kelimpahan jumlah siswa akan didapat pada tahun ajaran baru nanti.